Rabu, 25 Maret 2009

HEMAT ENERGI



KOMPOR OLIE BEKAS
Kompor ini hanya tepat guna dipakai untuk pemasakan air dengan kapasitas diatas 200 liter atau lebih, pemasakan air terus menerus dibutuhkan waktu minimal 16 jam . Kompor ini cocok untuk proses penyulingan air atau minyak nilam atau minyak lainnya yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau pemasakan sisa-sisa ikan sebagai pakan ternak.
Pada proses pembakaran olie bekas ini dibutuhkan uap air yang siap pecah menjadi molekul hydrogen dan oksigen, untuk itu dibutuhkan suhu kamar dalam ruangan tungku bakar yang semi tertutup minimal 600 derajat celcius dimana molekul air siap pecah menjadi hydrogen dan oksigen. Pecahan molekul air ini akan menyuplai kebutuhan oksigen dalam tungku kemudian meningkatkan oktan olie bekas, sehingga mudah terbakar.
Pemanasan awal dapat digunakan batubara atau minyak tanah ataupun bahan bakar lainnya seperti spirtus, penggunaan bahan bakar bensin sebagai pemanas awal sangat berbahaya mengingat tungku kompor ini bersifat semi tertutup.Untuk pemanasan awal pembakaran bahan bakar olie bekas dibutuhkan lebih dari satu jam agar diperoleh nilai bakar oktan lebih tinggi sehingga panas yang dihasilkan membesarf.
Pemanasan awal digunakan untuk mendidihkan air dan olie dalam waktu bersamaan dan selanjutnya olie dan air melewati lidah api yang terbakar oleh olie itu sendiri, mirip proses pembakaran minyak tanah pada lampu petromak,
Kompor ini mirip tanur besi dimana dinding-dinding dibuat dari batu tahan api, kemudian penahan sekaligus pemantul panas dalam ruangan kompor bisa dipakai plat besi atau logam lainnya yang tahan panas.Nozzle terdiri dari dua pipa yang satu ukuran diameter 3/8” adalah muara air yang dipanaskan sedangan pipa diameter kurang lebih 1/8“ digunakan sebagai anus pembuangan olie panas, anus olie panas ini berada di tengah pipa air panas, dengan selisih jarak antar ujung pipa tak lebih dari 5 mm, anus pipa olie panas menjorok keluar.
Pipa olie bisa dibuat dari pipa tembaga yang kemudian melilit/melingkar didalam dinding kompor, sedangkan pipa air bisa dibuat dari pipa besi yang bisa ditekuk/dibending melingkar mengikuti lingkaran dalam kompor dengan ukuran diameter lilitan kurang lebih 50-60 cm.
Tangki olie dan tangki air harus terbuat dari logam karena panas yang merambat ke tangki tentunya akan tinggi sekali, demikian pula valve atau stop kran yang dipakai harus terbuat dari logam semuanya. Posisi tangki air dan tangki olie harus lebih tinggi dari kompor.
Kran berfungsi untuk mengatur kecepatan/debit air dan debit olie yang keluar ke nozzle, kran ini dapat juga mengatur besar kecilnya pembakaran, serta mengatur komposisi percampuran olie bekas yang mendidih dengan uap air sehingga asap yang keluar juga bisa dikurangi dengan mengatur kran-kran tersebut.
Dinding kompor harus betul-betul kuat bisa menampung beban 1 ton lebih, bilamana perlu ditambah dengan kerangka beton, hal ini diantisipasi menghindari overheating kompor berakibat ledakan.

Tidak ada komentar: