Kamis, 09 April 2009

OIL SHALE DETECTION

MENDETEKSI SUMBER AIR
SUMBER MINERAL

Pada musim kemarau ini pendeteksian/pencarian sumber air sangat diperlukan mengingat biaya pengeboran sumur yang mahal dan cadangan air yang tidak memadai mengakibatkan pengeboran dan penggalian sering menjadi sia-sia.
Berikut ini beberapa langkah efisiensi atau kemudahan dalam mendeteksi sumber air.

1. Menggunakan Daun Talas
Cara tradisional ini dipakai secara turun temurun di Jawa khususnya Jawa Tengah. Dengan menaruh daun talas air secara terbalik dimulai di malam hari diatas jam 22 00 dimana kondisi tanah sudah tidak mengeluarkan kalor dari bekas panas matahari. Bilamana di pagi hari sekitar waktu subuh didapat embun air di balik daun, maka dapat disimpulkan adanya sumber air dibawah tanah tersebut. Cara ini efektif pada kedalaman sumber air 3 m di bawah permukaan tanah.

2 Menggunakan Ranting Pohon Jambu Biji
Alat yang digunakan adalah ranting pohon jambu biji yang berbentuk Y. Ukuran panjang setiap cabang-cabangnya kurang lebih 7 – 15 cm, setelah dipangkas daun-daunnya. Kita pegang dengan kedua tangan pada tangkai yang atas, biasanya dua tangkai tersebut tidak sama diameternya, tidak masalah.
Cobalah dulu pada salah satu sumber air yang ada misalnya di atas sumur berair. Lakukan jalan pelan-pelan setiap sudut tanah dengan kaki tanpa menggunakan alas kaki. Penggunaan metode ini biasanya hanya menjangkau kedalaman dari 5-7 meter. Dalam pelaksanaan ini dibutuhkan kepekaan sang pendeteksi, getaran lemah dan rasa berat “ada yang menarrik” pada ujung tangkai kayu jambu biji (mirip saat umpan ditarik ikan) menandakan pendeteksian berhasil

3. Menggunakan Kawat Atau Kabel
Metode ini menggunakan kawat aluminium atau tembaga telanjang dengan diameter diatas 2 mm. dimulai dari ujung kepalan tangan kemudian kawat melilit tubuh (antara dada dan perut) 3-5 kali kemudian berakhir pada kepalan tangan satunya. Pada ujung kedua kawat juga dililit menjadi kumparan dengan diameter kurang lebih 3-5 cm, 7-10 lilitan. Sama dengan metode diatas coba dulu diatas sumur yang ada airnya dengan kepalan tangan dirapatkan. Jika anda merasakan adanya “impuls getaran” atau kumpulan getaran seperti agak berat di sekitar telapak tangan maka pendeteksian anda berhasil. Pada metode ini jika jumlah lilitannya yang ada diperut ditambah maka impuls getaran yang terjadi pada tangan lebih besar. Pada anda yang mengikuti latihan pernafasan, metode ini lebih mudah dilakukan.

4. Menggunakan Prana dan Radiestesi
Prinsip metode ini adalah penggunaan sumber getaran gelombang “energi” air yang ditangkap dengan keahlian atau bakat prana yang dimiliki seseorang, prinsip kerjanya mirip dengan pendeteksian menggunakan pendulum atau bandul (dalam ilmu pengetahuan barat dikenal dengan Radiestesi), dimana bandul dipakai sebagai alat atau sarana penyerap gelombang energi air, sedangkan metode prana, tubuh pelaku (biasanya tangan) dipakai sebagai pengganti bandul sekaligus merespon getaran gelombang energi air. Baik metode pendulum (radiestesi) maupun prana dapat menjangkau jarak tak terbatas diseluruh muka bumi. Pada prana dengan kepekaan sangat tinggi dapat dilakukan pendeteksian di atas kertas cukup dengan menuliskan peta dan alamat lokasi yang akan dideteksi.
Metode ini sudah saya kembangkan , dapat juga digunakan untuk mendeteksi logam dan CEKUNGAN MINYAK BUMI (OIL SHALE) ataupun retakan (cesar) gempa bumi tektonik. Kami siap melayani anda dengan metode TELEPRANA DETEXI, kirimkan email anda ke : lucasdjodi@yahoo.com. Saya akan kirimkan kembali alamat dan nomor hp. Saya.